rakyatku

dahulu rakyat hidup dengan sebuah ketentraman petani menggarap sawah dengan senang tampa adanya beban di dalam hati guru mengajar dengan damai bunyi kesunyian malam yang berteriak itelinga. dan para priyai yang melintasi desa ke desa untuk menjaga keamanan. tapi sekarang kesunyian itu bergantian menjadi hiruk pikuk yang mengumam ditelinga. cangkul yang tercinta berganti menjadi mesin-mesin tapi itu adalah sebuah memori untuk di ingat para pemuda dan intelektual sekarang pusing memikirkan rakyat di bangku kuliahan,sedangkan rakyat menderita memikirkan apa yang akan kita makan. aku memang bukanlah kamu intelektual yang tinggi tapi suatu saat akan kuberikan hak dan tangungjawabku. sebab aku adalah anak rakyat dan akan kembali ke rakyat tapi sebelum itu apa yang akan kita berikan kepadanya. mendidik rakyat dengan pergerakan mendidik penguaasa dengan perlawanan